Minggu, 21 Juli 2013

Sang Pembuat Kolak #DuetPuisi

Lembayung mulai pekat menutupi sore.

Aku yang terbalut rindu berusaha cairkan rasa gugup yang mendera

Bagaimana tidak ?
Kau mengajakku untuk membatalkan ibadah 14 jam ku dengan keluargamu..

Antara senang dan bingung aku belum juga menemui kesudahan.

Tapi semua sedikit berkurang ketika kau berucap "sudah, santai aja"

Senyummu mengembang

Ah.. semuapun kembali tentram
Aku merasa seperti ada secercah air segar mengalir yang mengisi dahaga
kegugupan.

PanggilanNya yang seraya bersambutan menghiasi langit senja pun
berkumandang.

Kamu menyuguhkanku seporsi kolak untuk pembukanya.

Manis, segar, dan semua rasa tentram seperti tercampur di dalamnya.

"aku yang membuat, bagaimana rasanya ?"

Mendengarmu mengucapkan demikian, aku seperti menelan semua kemanisan yang
belum aku pernah rasakan.

Iya, mungkin karena sang pembuatnya lah yang membuat menjadi istimewa.

Antara aku, kamu dan kolak adalah sebuah suguhan yang mendekati sempurna.

Aku, kamu dan semua penghuni rumahmu membaur dalam suguhan manis yang
engkau sediakan.

Terima kasih kamu, kolakmu manis.


Minggu, 21 Juli 2013 Menjelang petang.

@dudupan_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar